Mengenal Bruxism: Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi yang Sering Tak Disadari

Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/that-woman-had-toothache-hand-touch-her-cheek_6170480.htm
Hai sobat Kepo Wisata! Sempatkah kalian terbangun dengan rahang terasa pegal ataupun sakit kepala tanpa karena yang jelas? Dapat jadi itu merupakan ciri bruxism, ialah Kerutinan menggemeretakkan ataupun menggesekkan gigi, baik dikala tidur ataupun kala lagi sadar. Walaupun nampak sepele, bruxism nyatanya dapat memunculkan permasalahan sungguh- sungguh pada kesehatan gigi serta mulut bila dibiarkan begitu saja.
Apa Itu Bruxism?
Bruxism merupakan keadaan kala seorang secara tidak sadar mengatupkan gigi sangat keras ataupun menggesekkannya berulang- ulang. Kegiatan ini dapat terjalin di siang hari, tetapi sangat kerap berlangsung dikala tidur. Sebab terjalin tanpa kendali, banyak orang baru menyadari Kerutinan ini sehabis timbul indikasi semacam gigi ngilu, aus, ataupun rasa tidak aman di rahang.
Pemicu Bruxism
Pemicu bruxism lumayan bermacam- macam serta kerapkali berkaitan dengan keadaan psikologis ataupun raga. Tekanan pikiran serta kecemasan jadi faktor utama, di mana badan secara refleks melampiaskan ketegangan dengan menggertakkan gigi. Tidak hanya itu, gigitan yang tidak rata, mengkonsumsi kafein kelewatan, dan kendala tidur pula dapat memperburuk Kerutinan ini. Pada sebagian permasalahan, aspek genetik pula berfungsi.
Ciri serta Indikasi yang Kerap Muncul
Bruxism kerap susah dikenali sebab terjalin tanpa disadari. Tetapi, terdapat sebagian ciri khas yang dapat dijadikan petunjuk. Misalnya, gigi yang nampak aus, tepi gigi jadi tidak rata, ataupun timbul retakan kecil. Tidak hanya itu, pengidap pula sering hadapi sakit rahang, leher kaku, sampai sakit kepala dikala bangun tidur. Bila tidak lekas ditangani, keadaan ini dapat mengganggu struktur gigi secara permanen.
Akibat Kurang baik pada Kesehatan Gigi
Kerutinan menggertakkan gigi yang terus kesekian jelas tidak baik untuk kesehatan mulut. Gesekan kokoh dapat membuat susunan enamel gigi terkikis, sehingga gigi jadi lebih sensitif serta rentan berlubang. Apalagi, pada permasalahan yang parah, gigi dapat patah ataupun beralih dari letaknya. Rahang juga dapat hadapi kendala sendi temporomandibular (TMJ) yang menimbulkan perih berkelanjutan.
Bruxism pada Anak- Anak
Tidak cuma orang berusia, kanak- kanak pula dapat hadapi bruxism. Umumnya, perihal ini timbul dikala gigi susu mulai berkembang ataupun kala gigi permanen baru timbul. Walaupun pada sebagian anak Kerutinan ini dapat lenyap dengan sendirinya, senantiasa berarti untuk orang tua buat mencermati gejalanya. Bila anak kerap meringik sakit gigi ataupun nampak risau dikala tidur, dapat jadi itu ciri terdapatnya bruxism.
Metode Menanggulangi Bruxism
Penindakan bruxism bergantung pada tingkatan keparahan serta penyebabnya. Salah satu langkah simpel merupakan mengelola tekanan pikiran dengan baik lewat relaksasi, meditasi, ataupun berolahraga ringan. Dokter gigi pula umumnya menganjurkan pemakaian mouth guard, ialah pelindung gigi yang dipakai dikala tidur buat menghindari kehancuran lebih lanjut. Pada sebagian permasalahan, pengobatan raga ataupun obat penenang ringan pula dapat menolong.
Kedudukan Pola Hidup Sehat
Mengganti style hidup pula berfungsi besar dalam kurangi Kerutinan ini. Kurangi mengkonsumsi kafein serta alkohol, melindungi mutu tidur, dan menjauhi Kerutinan mengunyah barang keras semacam pensil dapat menolong kurangi keseriusan bruxism. Dengan pola hidup yang lebih balance, badan hendak lebih rileks serta Kerutinan menggertakkan gigi juga dapat menurun.
Kapan Wajib ke Dokter?
Banyak orang menyepelekan bruxism sebab menganggapnya cuma Kerutinan kecil. Sementara itu, bila rasa sakit pada rahang ataupun kehancuran gigi telah mulai mengusik kegiatan tiap hari, hendaknya lekas konsultasi ke dokter gigi. Pengecekan lebih dini dapat menolong menghindari kehancuran permanen yang lebih susah ditangani di setelah itu hari.
Kesimpulan
Bruxism merupakan Kerutinan menggertakkan gigi yang kerap tidak disadari, tetapi berakibat besar pada kesehatan mulut serta mutu hidup. Dari tekanan pikiran, kendala tidur, sampai pola hidup, seluruh dapat jadi faktor timbulnya keadaan ini. Dengan mengidentifikasi indikasi semenjak dini serta melaksanakan penindakan yang pas, bruxism dapat dikendalikan sehingga gigi senantiasa sehat serta senyum juga senantiasa yakin diri.